“Maafin nenek ya cep, maafin nenek, ini sudah waktunya ternyata, nenek tidak bisa bertahan lagi, maaf ya cep, maafin nenek karena hidupmu akan susah ketika semua orang yang kamu sayangi tiada."

Leher Nenek patah dengan kondisi yang mengenaskan, bahkan ada salah satu tulangnya yang menonjol dari arah leher dengan kepalanya yang miring ke kiri. Nenek tidak sempat berteriak, mulutnya hanya bisa terbuka tanpa bisa mengeluarkan suara.

Terror yang terjadi kepada Nenek bukan hanya itu saja, kedua tangan besar itu kini mengangkat tubuh nenek secara perlahan, dan terlihat tangan yang satunya menarik sesuatu dari kepalanya.

Terlihat, sebuah bayangan putih muncul, dan keluar begitu saja secara perlahan dari tubuhnya, bayangan yang seperti asap dan di tarik dengan paksa oleh salah satu tangan besar itu.

Sebenarnya, ada apa dengan kematian Nenekku, karena setelah Nenek meninggal, banyak terjadi hal-hal ganjil yang di rasakan oleh para warga kampung.

Hal itu tentu saja menjadi sebuah misteri yang harus aku ungkap, karena aku adalah satu-satunya orang yang tersisa dari keluarga ini.

Sehingga, aku harus bisa mengungkapnya, sebuah misteri gelap dari kematian Nenekku yang ternyata masih ada hubungannya dengan kematian di seluruh keluargaku.

KETIKA AJAL MENJEMPUT