"Apa kamu mau menjadi pacarku?"

Kukira aku hanya salah dengar ketika Jeff memintaku untuk menjadi pacarnya. But I was wrong. Jeff mengutarakan keinginannya dengan sungguh-sungguh. Bagaimana bisa aku menolaknya? Sementara aku juga jatuh cinta pada Jeff sejak pertama kali bertemu, sejak pertama menghidu aroma parfum maskulin yang dia kenakan. Mengingat senyum di wajahnya selalu membuatku susah tidur.

Aku mengangguk mantap. "Iya, Kak. Aku mau jadi pacar Kakak," jawabku dengan hati berbunga-bunga.

Jeff begitu baik dan penuh perhatian, tetapi itu hanya di awal. Aku telah salah menilainya. Semakin lama, Jeff semakin menunjukkan sikap aslinya yang membuatku sakit bukan hanya di hati saja. Namun, aku tetap berusaha memaafkannya, terus berada di sampingnya dengan harapan sikap Jeff akan kembali manis seperti saat pertama kami menjalin hubungan.

Apakah aku bisa mengembalikan sikap Jeff seperti semula? Akankah aku bisa bertahan menghadapinya? Akankah Jeff bisa kutaklukkan?

Antara Pacar Toxic dan Partner Kerja Terbaik