
Arga adalah seorang aktivis muda yang dipenjara karena dituduh menghasut demo buruh. Di dalam penjara, ia bertemu Laras, mahasiswi hukum yang sedang menulis skripsi tentang nasib para aktivis yang dikriminalisasi. Semakin Laras mempelajari kasus Arga, semakin ia yakin bahwa Arga tidak bersalah. Dari rasa penasaran, tumbuh rasa kagum, lalu berubah menjadi cinta.
Namun, hubungan mereka tidak mudah. Laras mendapat tekanan dari keluarganya yang terpandang, dan juga dari pihak-pihak berkuasa yang tak...
Pagi itu, udara di dalam penjara terasa lebih pengap dari biasanya dan langit juga tampak cerah. Arga duduk termenung di dalam selnya, matanya menatap lembaran-lembaran buku yang sudah mulai kusam. Buku-buku itu jadi teman setianya selama berbulan-bulan masa penahanan. Dulu, dia adalah seorang aktivis yang semangat berorasi dan berjuang di luar sana, sekarang malah terkurung di sel sempit ini hanya karena keberaniannya menyuarakan yang benar.
Tiba-tiba, terdengar langkah kaki mendekat. Arga sedikit terkejut, lalu matanya tertuju pada sosok yang muncul di depan selnya. Seorang wanita muda dengan jaket denim dan tas selempang. Penampilannya beda dari orang-orang yang biasanya datang ke penjara. Dia nggak tampak canggung atau takut, justru terlihat penuh tekad.
Laras, seorang mahasiswi hukum yang lagi nulis skripsi tentang nasib aktivis yang dikriminalisasi, berdiri di depan sel Arga. Dia memandang Arga sejenak, lalu mengeluarkan secarik kertas dari tasnya.
“Arga,” ucapnya dengan suara lembut tapi penuh keyakinan, “Aku Laras. Aku ingin ngobrol tentang kasus kamu.”
Lanjutan di Chapter 1
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
