
Deskripsi
Cerita ini terjadi masih beberapa tahun yang lalu.
Berawal dari kebutuhan ekonomi yang sangat mendesak hidupku, tanpa disangka sangka, aku akhirnya mendapatkan sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan pernah bisa aku lupa.
Benar sekali,
Sejak adanya pengalaman waktu itu, kini aku menjadi percaya, jika mereka itu ada dan mereka benar benar nyata.
.......
Semua cerita ini, berawal ketika aku terkena PHK dari perusahaan tempat aku bekerja
Karyawan yang sebelumnya berjumlah puluhan, waktu itu perlahan berkurang...
2,417 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
RUQYAH FULL STORY
5
0
La ila Ha Ilallah....La ila Ha Ilallah.... Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa teriak anakku yang saat itu terdengar menjerit histeris.Dan tidak hanya itu, sesaat setelah itu, aku juga mendengar suara benda jatuh disertai suara tawa yang terdengar dengan sangat keras. Hahhahahahaahahaaa .Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika gemetar ketakutan dengan jantungku yang tidak berhenti berdetak karena cemas, melihat keadaan anakku yang waktu itu semakin lama sudah semakin menghawatirkan. Ya allah, lindungilah anakku, ucapku dengan air mataku yang sudah tidak berhenti keluar bercucuran.Dan akhirnya, setelah sekitar 2 jam kemudian, pintu didepanku yang sebelumnya tertutup rapat, malam itu terlihat dibuka oleh pak Arifin dengan seketika beliau mempersilahkanku masuk kedalam untuk melihat bagaimana keadaan anakku. Bu Ratna, silahkan masuk, putrinya sudah sedikit tenang ucap pak Arifin.Dan setelah mendengar ajakan pak Arifin, akhirnya akupun masuk kedalam ruangan yang memang biasanya digunakan untuk penyembuhan tersebut.Sesampainya aku didalam ruangan tersebut, tentu saja jantungku seketika berdetak kencang dengan diiringi rasa sedih yang seolah tidak bisa lagi kutahan.Bagaimana tidak.Malam itu, didalam ruangan tersebut, aku melihat putri kecilku yang kusayangi dan kucintai, waktu itu terlihat diikat dibagian tangan dan kakinya.Dan tidak hanya itu, waktu itu aku juga melihat ada 2 orang lain yang ada diruangan tersebut dengan wajah yang terlihat sudah sangat kelelahan. Bu Ratna,..putri ibuk tidak bisa langsung sembuh, jin yang masuk ke anak ibu ini sepertinya menyukai anak Ibu dan mereka lebih dari satu. Jadi, minggu depan ibu bawa kesini lagi ya ucap pak Arifin dengan melangkahkan kakinya mendekati ranjang tempat dimana anakku diletakkan Terus bagaimana pak solusinya ucapku dengan terus memperhatikan anakku yang sesekali terlihat bergerak gerak dengan sendirinya. Sekarang anak ibu, boleh ibu bawa pulang dulu, tetapi minggu depan bawa kesini lagi ya jawab pak Arifin pelan.Mendengar hal itu, akupun seketika mengangguk dan membawa putriku pergi dari rumah pak Arifin yang kutau, beliau adalah salah satu tokoh agama yang terkenal bisa menyembuhkan hal hal ghaib seperti halnya yang dialami oleh putriku ini.( Sebelumnya, setiap malam sebenarnya aku sering sekali mendengar suara anakku bermain, anakku berbicara hingga anakku bernyanyi seorang diri. Dan tidak hanya itu, porsi makannya juga bertambah 3 kali lipat dengan tenaga yang sepertinya juga lebih kuat daripada anak seumurannya. Karena perasaanku tidak enak, akhirnya anakku kubawa ke tempat pak Arifin. Tapi sayangnya, setelah dari rumah pak Arifin, bukannya sembuh anakku malah semakin menjadi jadi. Menurut pak Arifin, jin yang ikut kedalam tubuh anakku tergolong jin yang sangat kuat dan lebih dari satu jin saja. Untuk itulah, pengobatannya harus dilakukan secara bertahap agar semuanya bisa sembuh seperti sedia kala. ). Ucap Narasumber.Dan singkat cerita, setelah berpamitan dari rumah pak Arifin malam itu, akupun seketika menggendong putriku yang selanjutnya kubawa pulang kerumahku.Sesampainya aku dirumah, tentu saja akupun seketika menidurkan anakku didalam kamarnya dengan seketika menyelimutinya karena waktu itu, tubuh anakku benar benar terasa lebih dingin dari biasanya.Dan tidak berhenti disitu saja, wajah anakku yang pucat ditambah badannya yang sudah semakin kurus, membuat anakku waktu itu bisa dikatakan sangat jauh dari kata baik baik saja. Apa dia kubuatkan teh hangat dulu ya ?, tubuh anakku dingin banget fikirku dalam hati sambil mulai berjalan pergi meninggalkan anakku dikamarnya sendiri.Namun anehnya, belum selesai aku membuatkan teh hangat untuknya, tiba tiba dari arah dapur, aku mendengar suara anakku yang terdengar lirih seolah olah sedang mengobrol dengan seseorang.Suara obrolan tersebut, terdengar jelas dengan sesekali diiringi suara tawa yang menandakan seolah olah dia sedang bercanda.Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut dan seketika memanggilnya. Nak,,,,kamu ngomong sama siapa teriakku keras dengan aku yang saat itu seketika berjalan kearah kamar anakku.Tapi sayangnya, ketika aku sampai dikamar anakku, malam itu aku melihat anakku sudah dalam keadaan duduk menunduk dengan sesekali tertawa tawa seorang diri.Mengetahui hal itu, akupun seketika memeluknya dengan sesekali membelai rambut panjangnya yang tentu saja dengan perasaan yang sudah sangat tidak karuan. Ya allah nak, kamu kok gak sembuh sembuh, ibu susah mikir kamu..andai ayahmu masih ada disini, pasti ayah juga akan sedih melihat keadaanmu seperti ini ucapku pelan.Namun anehnya, belum lama aku masih dirudung dalam kesedihan, tiba tiba aku dikagetkan dengan suara benda jatuh yang waktu itu terdengar dengan sangat keras. PYAR Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut bukan main sambil langsung berdiri hendak mencari dimana sumber suara tersebut yang kuduga kuat, sumber suara tersebut berasal dari arah dapur rumahku. Ya allah, suara apa itu ucapku dengan seketika melangkah keluar dari kamar anakku.Tapi sayangnya, ketika aku baru saja keluar dari kamar anakku, tiba tiba pandanganku teralihkan dengan adanya sosok perempuan yang tiba tiba terlihat duduk tenang disalah satu kursi ruang tamuku.Sosok tersebut, terlihat samar ditengah tengah lampu rumahku yang memang masih dalam keadaan mati.Mengetahui hal itu, akupun seketika terkejut bukan main sambil terus memperhatikan sosok perempuan tersebut yang jika dilihat dengan lebih teliti lagi, sosok perempuan tersebut seperti perempuan noni noni pada zaman belanda dahulu.Hal itu, dapat dilihat dari pakaian putihnya dengan hiasan yang ada di pundak dan dadanya sudah cukup membuktikan, jika gaya berpakaian perempuan tersebut adalah gaya berpakaian orang eropa pada jamannya. He.. siapa kamu ucapku dengan langkahku yang mulai mendekatinya dengan sangat perlahan.Namun sayangnya, masih beberapa langkah aku berjalan mendekat, malam itu aku dikagetkan dengan suara anakku yang terdengar berteriak. Bu, jangan teriak anakku.Mendengar hal itu, akupun seketika menoleh kearah anakku yang saat itu tiba tiba sudah berdiri didepan pintu kamarnya dengan nafasnya yang terlihat ngos ngosan tidak karuan.Dan anehnya, setelah aku menoleh kearah anakku, akupun kembali menoleh kearah sosok perempuan tersebut dan ternyata, sosok tersebut malam itu sudah tiba tiba menghilang entah kemana.Tanpa berfikir lebih lama lagi, akhirnya akupun segera kembali kearah anakku dan seketika menggendongnya untuk kubawa kembali masuk kedalam kamar tidurnya.Dan singkat cerita, setelah aku sampai ditempat tidur anakku, akupun segera kembali menidurkannya dengan terus berfikir tentang siapa sebenarnya sosok perempuan yang sebelumnya kulihat tersebut. Ya allah, siapa perempuan tadi ya, kok pakaiannya seperti orang orang pada jaman belanda sih. Apa jangan jangan sosok perempuan tadi yang selama ini mengganggu anakku.
Kalau benar dia, berarti semua ini ada hubungannya dengan suamiku fikirku dalam hati sambil terus memikirkan sosok perempuan yang baru saja kulihat tersebut.Dan seiring berjalannya waktu, akhirnya malam itupun berlalu begitu saja.Keesokan harinya, semuanya malah semakin aneh saja.Ketika aku baru saja membuka mataku, malam itu aku sudah tidak lagi melihat anakku berada disampingku.Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut dan segera bangun dari tempat tidurku sambil berteriak memanggil manggil nama anakku. Lel...leli..., teriakku sambil mondar mandir didalam rumahku.Dan saat itu, tiba tiba pandanganku tertuju kepada salah satu pojok rumahku yang saat itu, ternyata putri kecilku terlihat duduk sambil terlihat mengunyah sesuatu.Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika berlari menuju kearah anakku dengan perasaan yang sudah sangat kebingungan. Ya allah nak,,,,kamu ngapain ,, ucapku sambil seketika menggendong anakku.Tapi anehnya, pagi itu dari dalam mulutnya, aku melihat anakku sedang mengunyah bawang putih dengan jumlah yang sangat banyak.Dan tanpa lama lama lagi, akhirnya akupun memasukan tanganku kedalam mulutnya dan mengeluarkan semua bawang putih yang sedang dikunyahnya. Kamu ini ngapain teriakku.Namun sayangnya, belum selesai aku mengeluarkan semua bawang putih yang ada dimulutnya, tiba tiba anakku yang sebelumnya selalu terlihat tenang, waktu itu dia terlihat melotot menatapku sambil sedikit menggeleng nggelengkan kepalanya kearahku.Dan tidak hanya itu, dia juga terlihat tersenyum aneh sambil sesekali memanggil manggilku. Mamaku, kamu mamaku, kamu mamaku ucapnya dengan sesekali diiringi suara tawa tawa kecilnya.Karena aku sudah tidak tahan lagi dengan semua itu, akhirnya akupun menghubungi pak Arifin via Telefon untuk memberitahu keadaan anakku yang sudah semakin menghawatirkan saja. Halo pak Arifin, anak saya kok semakin aneh ya, apa sekarang saja saya bawa dia ketempat bapak lagi ucapku.Namun sayangnya, karena saat itu pak Arifin menolak permohonanku dengan alasan beliau sedang berada diluar kota, akhirnya akupun mau tidak mau harus tetap menjaga anakku dirumahku saja sampai pak Arifin ada.Sepanjang hari, anakku semakin lama benar benar semakin aneh saja.Suaranya berubah dengan sesekali mengobrol seorang diri membuat saat itu, adalah saat saat yang tidak akan pernah aku lupakan selama hidupku.Hingga akhirnya, hari haripun berlalu begitu saja.Pak Arifin yang belum ada kabar membuat aku mencoba beradaptasi dengan menuruti semua permintaan anakku meski kadang permintaannya semakin aneh saja.Setiap pagi, anakku selalu meminta minuman hangat dengan campuran garam dan bawang putih.Dan tidak berhenti disitu saja, jika suara adzan mulai terdengar, anakku selalu berlari bersembunyi dibalik tubuhku dengan menutup kedua telinganya.Dan tidak hanya itu, waktu itu dia lebih suka bernyanyi seorang diri dengan sesekali mengobrol dengan seseorang yang aku sama sekali tidak melihat wujudnya.Sebagai seorang ibu, tentu saja aku benar benar merasa sangat depresi.Semua pengobatan sudah kuupayakan namun sayangnya semuanya tidak membuahkan hasil.Waktu itu, hanya pak Arifinlah yang menjadi harapan terakhirku karena akupun tau, hanya pak Arifin yang memang sempat mampu membuat anakku sedikit lebih baik, meskipun akupun tidak memungkiri jika sembuhnya hanya sebentar saja.Namun karena aku sudah tidak ada pilihan lain, akhirnya aku mempercayakan sisa sisa harapanku hanya kepada pak Arifin dan tuhan yang maha esaHingga akhirnya, malam itupun tiba.Benar sekali,Malam itu, adalah malam dimana semua ini akhirnya terjadi.Sebuah malam yang tanpa kusangka sangka, membuat semua cobaan ini akhirnya bisa berhentiMalam itu, seperti biasanya, setelah aku menuruti semua kemauan anakku mulai dari memandikannya dengan bunga 7 rupa, memberinya telur dan gula merah dan sebagainya, akhirnya anakkupun mau tidur ditempat tidurnya.( Iya mas, waktu itu aku bisa dikatakan sudah seperti orang tua yang sangat bodoh. Aku mengerti keadaanku anakku sedang diikuti oleh makhluk halus, tetapi aku malah menuruti semua permintaanya. Masalahnya, waktu itu aku juga tidak tau apa yang harus kulakukan. Karena jika permintaan anakku tidak kuturuti, dia selalu berteriak histeris sambil memukuliku dengan tenaga yang sangat luar biasa. Dan tidak hanya itu, dia juga sering membentur benturkan kepalanya jika semua permintaanya tidak segera ada didepannya. Karena tidak ada pilihan, akhirnya akupun menuruti semua permintaan anehnya, mulai dari makan bawang, bunga melati, dupa hingga makan telur ayam mentah. ) Ucap narasumber.
Bersambung part 2 end.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan