⚠️Disclaimer⚠️

"Semua konten di kisah ini benar-benar asli; itu tidak didasarkan pada postingan kisah lain, artikel majalah, atau buku apa pun, dan karena itu saya menyesal kan jika tulisan saya ada kemiripan dengan yang disebutkan di atas, dan ingin meyakinkan bahwa itu tidak disengaja. Selain itu, saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun yang membaca kisah ini dan bahan yang disertai dalam kisah ini tidak untuk dijadikan perdebatan, jika sesuatu yang ditulis dapat dianggap menyakitkan bagi komunitas atau orang mana pun, saya minta maaf, tetapi bukan itu tujuan saya menulisnya."

Bumi/Dunia nyata bukanlah satu-satunya sebuah tempat yang bisa di huni oleh makhluk - makhluk hidup. Banyak planet - planet, alam lain, dimensi - dimensi lain dan lapisan - lapisan langit yang dapat di huni oleh makhluk - makhluk hidup. Bahkan setelah makhluk hidup menemui ajalnya, makhluk hidup masuk ke alam lain. Alam yang disebut dengan alam kematian. Lalu dari sana juga mereka bisa bereinkarnasi berdasarkan apa yang mereka capai/banyaknya karma baik yang mereka kumpulkan.

Manusia pun bukanlah satu - satunya makhluk cerdas yang hidup di alam semesta ini. Banyak makhluk - makhluk hidup lain yang lebih cerdas dibanding manusia, yang bahkan dengan kecerdasannya dapat membuat teknology - teknology yang di luar logika.

Makhluk - makhluk yang lebih cerdas dari manusia itu tentu tidak tinggal di tempat yang sama dengan manusia. Karena mereka mempunyai peradabannya sendiri, di dimensinya sendiri. Yang akan memungkinkan teknology - teknology nya mampu membuat hal - hal di luar logika.

Ini adalah sebuah kisah, kisah seseorang yang dahulu nya hidup di zaman - zaman para kultivator, zaman manusia bisa naik level evolusi dan pergi ke dunia - dunia yang lebih tinggi/lapisan - lapisan langit. Sebuah kisah seorang manusia kultivator yang selalu bereinkarnasi tiap 1 juta tahun di setiap zaman nya karena dirinya tidak mau pergi naik ke dunia yang lebih tinggi/lapisan - lapisan langit karena ingin menikmati setiap zaman di bumi, dan kini dia bereinkarnasi di zaman modern namun bereinkarnasi menjadi seorang ojol. Di mana semua kecanggihan teknology menguasai peradaban.

Setelah bereinkarnasi, kultivator menemukan dirinya berada di kota yang ramai, dikelilingi oleh gedung pencakar langit dan lautan orang dengan sepeda motor. Bingung dan bingung, dia bertemu dengan sekelompok pengemudi ojol (ojek online), yang menawarkan untuk membantunya menjelajahi kota. Terlepas dari keengganan awalnya, kultivator segera menemukan dirinya tertarik pada dunia ojol yang bergerak cepat dan mengasyikkan. Dia belajar mengendarai sepeda motor, mengasah keterampilan navigasinya, dan dengan cepat menjadi salah satu pengemudi ojol paling terampil di kota itu. Sembari bekerja siang malam untuk mendapatkan uang yang cukup untuk bertahan hidup, sang kultivator mulai menyadari bahwa kehidupan barunya sebagai tukang ojol tidak jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya sebagai seorang kultivator. Keduanya membutuhkan kerja keras, tekad, dan tujuan yang kuat. Jadi, kultivator menjalani kehidupan barunya dengan penuh semangat, menggunakan keterampilannya untuk membantu orang-orang mencapai tempat yang mereka tuju, dan menemukan pemenuhan dalam pengetahuan bahwa dia membuat dampak positif pada dunia di sekitarnya. Bertahun-tahun berlalu, dan sang kultivator menjadi legenda di kalangan komunitas ojol, yang dikenal karena kecepatan, keterampilan, dan dedikasinya yang tak tergoyahkan kepada penumpangnya. Dan meskipun dia tidak pernah melupakan kehidupan sebelumnya sebagai seorang kultivator, dia tahu bahwa dia telah menemukan panggilan baru di dunia ojol, dan dia akan terus maju, satu per satu perjalanan.

Seorang Kultivator yang bereinkarnasi malah jadi ojol..