Untuk mempermudah para pemabaca semua novel yang sudah selesai saya satukan dalam satu seri, selamat membaca.

______________________________

CIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTT!

GLODAKKK!

GLODAKKK!

BRAAAKKKK!

Kuda besi yang dikendarai Siska berguling beberapa kali sebelum akhirnya menabrak pohon besar di tepi jalan. Tubuh Siska terkulai bersimbah darah tak jauh dari sepedanya. Dari mulut hidung dan telinganya terus mengalir darah segar membasahi tubuhnya.

Sedang Angel juga terkapar di badan jalan beberapa meter dari posisi Siska berada. Dari kepalanya merembes darah segar, terus menggenang, makin lebar. Lalu mulai membasahi tubuhnya.

Sementara Yuna yang membonceng Putri, Angga yang membonceng Wisnu serta Selsi yang berkendara sendirian mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Akibat Siska mengerem secara mendadak, mereka mengalami kecelakan beruntun.

Tikungan maut yang biasanya hening berubah mengerikan, suara rem berderit serta bunyi tubrukan beruntun menggema memecah kesunyian.

Tubuh mereka terkapar di atas jalan berbatu, tidak ada yang bergerak. Tubuh Yuna dan Putri terkapar tak jauh dari sepedanya, Begitupun tubuh Angga dan Wisnu. Sepertinya Selsi berusaha menghindari tabrakan hingga sepedanya menabrak pohon. Tubuhnya terpental jauh dari posisi sepedanya.

TERSESAT DI DESA BUNIAN