WADUK JAGAL - TUMBAL PROYEK - Part 2

Kini kegelapan genap menyelimuti desa tempat Yuli berada. Malam merangkak perlahan, diiringi suara lolongan anjing yang menggema memenuhi udara. Hawa dingin seolah menggerus nyali Yuli.Di antara rapatnya pepohonan yang berdiri tegak, seberkas sinar redup memancar menjadi satu-satunya cahaya di tengah kegelapan. Yuli duduk bersila di kamar, tepat di belakang Pak Waris. Sedangkan di hadapan mereka, berjarak sekitar lima langkah kaki, Pak Surip dengan surjan dan blangkonnya tampak juga ikut bersila. Menghadap beberapa sesajen berbungkus daun pisang yang di letakkan di atas tampah bambu. Sedang di atas ranjang yang letaknya ada di belakang punggung Yuli, tubuh Agus dan Cahyo masih terbujur. “Apa kamu takut, Yul?”        ***