"Biarpun di rumah gue jongosnya, tapi di sekolah kedudukan gue sama dia setara."

—Sindy Prasasti—

Sindy, terpaksa tinggal di rumah keluarga Suganda sejak ibunya sakit. Dia menggantikan posisi ibunya sebagai pembantu keluarga konglomerat itu. Sindy yang masih sekolah ditugaskan menjadi baby sitter satu-satunya pewaris Suganda yang bengalnya minta ampun bernama Prince.

Tidak ada hari yang tak merepotkan jika itu berurusan dengan Prince. Sindy sama sekali tidak membenci Prince, tapi cowok arogan dan songong itu cukup sukses membuatnya harus sering-sering mengonsumsi makanan rendah garam demi menjaga tekanan darahnya tetap stabil.

____

"Gue bakal bikin mukanya terus berkerut, sampai kepalanya keluar tanduk. Biar dia keluar dari rumah ini."

—Prince Suganda—

Prince yang merasa hidupnya terkekang sejak kedatangan Sindy berniat mengerjai cewek itu. Bagaimana tidak, kegiatannya mendadak dipangkas habis oleh sang mama lantaran dia harus les privat dengan Sindy—yang notabene salah satu murid terpintar di sekolah.

Setiap hari Prince sengaja mencari gara-gara dengan cewek itu, berusaha membuat Sindy menyerah dan hengkang dari rumah keluarga Suganda.

Namun, siapa sangka Prince malah terjebak dengan perasaan aneh yang tiba-tiba muncul saat berdekatan dengan Sindy.

Di saat yang bersamaan kedatangan Regan, sepupunya yang ternyata dekat dengan Sindy, membuat Prince makin belingsatan. Pasalnya setiap Sindy berdekatan dengan Regan, cewek itu selalu bisa tersenyum dan tertawa lebar, sangat kontras ketika berdekatan dengan Prince.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Yuk ikutin mereka dalam sweet story Cinderella and The Bad Prince.