
Jungwon yang sedang bercanda asyik dengan Felix dan Jeongin sampai tertawa terbahak - bahak langsung terdiam seketika ketika melihat sosok Bangchan - kakak Felix, masuk kedalam ruang santai yang digunakan untuk belajar.
“Hallo Bangchan hyung…”
Jungwon menatap heran pada temannya Sunoo yang menyapa Bangchan dengan begitu cerianya. Sementara dia merasakan sesuatu yang aneh. Dia takut melihat sosok Bangchan, mungkin karena Bangchan memiliki tubuh yang besar, berotot ditambah wajah yang bagi Jungwon tidak sangat bersahabat itu.
“Hallo Sunoo.. ngomong - ngomong siapa itu yang naruh sepeda motor di depan pintu garasi? Mobilku tidak bisa keluar,” kata Bangchan.
Jungwon terdiam saja menatap pada Bangchan yang semakin dilihat memang semakin menakutkan. Dia baru tersadar ketika lengannya di senggol oleh Felix.
“Yang bawa motor cuma kau Jungwon, itu motormu,” kata Felix.
“Oh iya… iya…” Jungwon bangkit berdiri mengambil kunci motornya dan menatap kembali pada Bangchan.
“Ayo dipindah kenapa malah menatapku seperti ini?” tanya Bangchan yang heran melihat tingkah tidak biasa Jungwon.
Jungwon tidak membalas apapun dia melangkahkan kaki mendahului Bangchan. Saat sampai di koridor, Jungwon menolehkan kepala dan melihat Bangchan sedang menelepon seseorang.
“Iya sayang sebentar.. aku baru mau keluar ini,” kata Bangchan.
Jungwon menatap kembali kearah depan, lurus menatap koridor yang sebentar lagi selesai dia telusuri. Jungwon tanpa sadar memanyunkan bibirnya dan mendengus kesal.
‘Sudah punya pacar ternyata…’
Setelah beberapa langkah, Jungwon menyadari kesalahan fatal yang baru saja dia lakukan. Ia berhenti melangkah dan menggelengkan kepala dengan cepat.
“Apa yang kau katakan Jungwon!!! Singkirkan pikiran itu!!!”
Bangchan yang baru saja menyelesaikan teleponnya menatap heran pada Jungwon yang mendadak berteriak dan berbicara sendiri. Ia mempercepat langkah kakinya dan menatap ke arah Jungwon.
“Kau kenapa?” tanya Bangchan.
Jungwon yang terkejut karena Bangchan sudah ada disampingnya menjerit keras. Ia benar - benar kaget karena sosok yang dianggap menyeramkan muncul begitu saja disampingnya. Tapi tentu saja Jungwon tidak mungkin bilang kalau dia takut atau bilang Bangchan menakutkan, jadi dia memilih lari untuk segera memindahkan sepeda motornya.
@@@@@
Seperti biasa, setiap hari Jumat sore Jungwon, Sunoo, Felix dan Jeongin janjian untuk belajar bersama. Kali ini tempat janjian untuk belajar di rumah Jeongin yang lumayan jauh dari rumah Jungwon. Seharusnya tidak ada masalah dengan jarak seandainya sepeda motor Jungwon tidak tiba - tiba macet seperti ini. Dia sudah mencoba memperbaiki sebisanya, tapi ternyata dia memang tidak bisa dan malah kebingungan.
Di saat kebingungan inilah, tiba - tiba saja sebuah mobil berhenti di belakang sepeda motor Jungwon yang macet. Jungwon yang sedang duduk putus asa di pinggir trotoar menolehkan kepala dan melihat sosok Bangchan melangkah turun dari dalam mobil dan mendekatinya.
“Kenapa?? Mogok ya,” ucap Bangchan.
Jungwon bangkit berdiri dengan tubuh kaku - seperti biasa ketika ia bertemu dengan Bangchan selalu seperti ini. Jungwon menganggukkan kepala tanpa berbicara apapun.
“Kau mau kemana? Naik mobilku saja aku antar dan motormu biar di urus bengkel langgananku,” kata Bangchan.
“A… tapi.. nanti merepotkan,” kata Jungwon.
Bangchan tersenyum, “Tidak merepotkan sama sekali.”
Jungwon menatap dengan mata terbuka lebar ketika melihat senyuman Bangchan. Terlihat begitu menenangkan dan…. “Kau tampan hyung kalau senyum.”
“Ha?? Kau bilang apa?” Bangchan yang sedang memeriksa kondisi sepeda motor Jungwon langsung menolehkan kepala menatap pada Jungwon.
Jungwon membekap mulutnya sendiri dan geleng - geleng kepala.
Melihat Jungwon yang salah tingkah, Bangchan memilih untuk tidak bertanya dan tersenyum saja. Ia mendekat pada Jungwon dan mengelus lembut pada kepala Jungwon.
“Kau selama ini takut padaku ya,” kata Bangchan.
“Maaf…” ucap Jungwon lirih.
“Tidak usah minta maaf, penampilanku memang menyeramkan,” kata Bangchan, “Aku telepon bengkel dulu.”
Jungwon menganggukkan kepala dengan senyuman kearah Bangchan. Ternyata jika sudah mengenal lebih dalam tidak menakutkan juga.
Atau… Jungwon terlalu cepat menilai.
@@@@@
Jungwon tengah berkendara santai di malam Minggu yang tenang untuknya. Ia menghabiskan waktu dengan berkeliling bersama sepeda motor kesayangannya dibandingkan menghabiskan waktu dengan pacaran karena memang dia tidak punya pacar. Jungwon tidak bisa seperti Felix yang pamer kemesraan dengan kakak kelas mereka yang bantet tapi berotot bernama Seo Changbin itu. Jungwon juga tidak bisa pamer kebersamaan seperti Sunoo yang pamer punya pacar om - om Flamboyan bernama Park Jimin. Jungwon sudah cukup bahagia dengan kondisinya sekarang ini, walaupun…
‘Bangchan Hyung lagi ngapain ya sama pacarnya malam Minggu begini?’ tanya Jungwon dalam hati.
Jungwon geleng - geleng kepala lagi, dia lagi - lagi memikirkan Bangchan. Dan entah takdir apa yang membawanya pada situasi aneh. Jungwon memelankan laju sepeda motornya ketika melihat sosok Bangchan yang duduk terpekur di trotoar dengan kepala menunduk. Jungwon menghentikan sepeda motornya, berdiri di depan Bangchan yang kemudian mendongakkan kepala karena menyadari ada kehadiran seseorang.
“Kenapa hyung? Mobilnya mogok?” tanya Jungwon yang melihat kearah mobil Bangchan.
“Tidak.. hatiku yang mogok,” jawab Bangchan.
“Ha??” Jungwon menatap pada Bangchan dengan kebingungan.
“Aku baru saja putus,” Bangchan tersenyum lebar meskipun terlihat sekali ada kesedihan di wajahnya.
Jungwon yang tidak tahu harus berkata apa di situasi seperti ini, kemudian memilih duduk di samping Bangchan, menepuk - nepuk pada punggung Bangchan.
@@@@@
Felix mengerutkan kening ketika melihat ada kakaknya di depan gerbang SMA Seungri tempat dia sekolah.
“Tumben dijemput Felix? Biasanya pulang sama Changbin hyung kan,” kata Jeongin.
“Aku enggak minta jemput,” kata Felix.
“Ohh Bangchan hyung sudah datang…” Jungwon melangkah cepat mendahului teman - temannya, “Duluan ya teman - teman… bye bye…”
Felix, Jeongin dan Sunoo berdiri dengan menatap heran kearah Jungwon yang melangkah menuju Bangchan.
“Mereka berdua pacaran?” tanya Sunoo.
“Hmmm… sepertinya,” Felix menatap tajam kearah kakaknya dan Jungwon. Ia kemudian tersenyum lebar, “Kalau memang mereka bahagia kita harus mendukung kan.”
“Tapi umur kakakmu dengan Jungwon kan selisih lebih dari 10 tahun,” kata Jeongin.
“Namanya juga cinta umur hanyalah umur,” kata Felix.
“Umur hanyalah angka,” Sunoo mengkoreksi ucapan Felix.
“Biarin sih..”
Dan Jeongin menghela nafas panjang karena pada akhirnya Felix bertengkar dengan Sunoo.
@@@@@
Bangchan menatap dengan senyuman kearah Jungwon yang sedang bertanya - tanya pada montir. Ia senang saja melihat minat Jungwon pada otomotif.
“Bangchan hyung…”
Bangchan menolehkan kepala, menatap pada sosok mantan kekasihnya - Hyunjin yang datang dengan kekasih barunya. Bangchan bangkit berdiri dan tersenyum walaupun hanya sebentar saja.
“Kau sedang apa? Dengan siapa kemari? Biasanya tidak suka menunggu di bengkel,” kata Hyunjin.
“Aku sedang menunggu Jungwon,” Bangchan memberikan kode kearah Jungwon.
Jungwon yang sedang bertanya - tanya pada montir dengan suara pelan pamitan karena mendengar percakapan Bangchan di belakang tubuhnya.
Hyunjin mengerutkan kening menatap pada Jungwon yang melangkah mendekat, “Kau sekarang pacaran dengan bocah SMA.”
“Bocah SMA ini lebih bisa menghargai perasaan Bangchan hyung dengan tidak menyakitinya ya nenek lampir,” kata Jungwon yang langsung saja berdiri dihadapan Hyunjin dengan berkacak pinggang, “Kau sama sekali tidak merasa bersalah, sudah selingkuh tiba - tiba muncul begitu saja seperti tokek dan sok - sok perhatian.”
Bangchan menahan tawanya melihat Jungwon yang terlihat sekali seperti mau mengajak Hyunjin berkelahi.
Hyunjin sendiri tidak membalas apapun dan pergi dengan dengusan kesal.
“Dasar menyebalkan..” ucapan Jungwon terhenti dengan cepat ketika dari belakang Bangchan memeluk tubuhnya.
“Sudah jangan marah - marah nanti manisnya hilang,” kata Bangchan.
Jungwon menolehkan kepala dan menatap pada Bangchan. Ia tersenyum lebar, “Apa begini rasanya kalau pacaran dengan om - om, di gombalin mulu.”
“Kalau penasaran coba saja pacaran dengan om - om berwajah galak yang sempat membuatmu takut ini,” kata Bangchan.
“Iiiih hyung jangan dibahas lagi dong.. aku kan jadi malu,” Jungwon membalikkan badan dan walaupun belum ada kata cinta dari Bangchan dia langsung saja memeluk tubuh kekar Bangchan.
Bangchan melingkarkan tangan, membalas pelukan Jungwon dan menambah memberikan sebuah ciuman lembut di pipi Jungwon.
“Jadi pacarku mau ya,” kata Bangchan.
Jungwon menganggukkan kepala dengan cepat, ia mendongakkan kepala sebentar, mencium kilat pada bibir Bangchan dan memeluk kembali tubuh Bangchan.
Bangchan melepaskan pelukannya dari Jungwon untuk mencium lembut pada bibir Jungwon. Ciuman balasan diberikan oleh Jungwon. Dan mereka sejenak lupa kalau masih berada di bengkel.
Cinta terkadang memang membuat orang lupa diri.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
