Bulan hujan, kekasih…
Dan gemerlap rembulan mampu membius relung pertikaian
Aku akan selalu datang
Membawamu merajut bintang-bintang
Bulan hujan, kekasih…
Jangan pernah takut akan matahari
Meski sinarnya tajam menghujam
Kita akan berpayung anyam-anyam cirrus
Bulan hujan, kekasih…
Bahkan cericit camar iri akan kisah ini…
Usai menulis sebait sajak untuk menggambarkan kegelisahannya sekaligus sebagai penyemangat diri untuk menerima apapun nasib dan takdir yang diberikan Tuhan kepadanya, Sundari mulai merebahkan...