Raki hanya hidup seorang diri, dia sebatang kara sejak umur 10 tahun. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan, saat kabur dari kejaran polisi. Karena, mereka warga asing yang tidak punya izin.
Hingga menyisakan diri nya seorang. Membuatnya hidup lontang Lantung di jalanan.

Hingga kemudian, Adrika Jalil menemukan nya.

Mengajaknya datang kerumah, mengajaknya tinggal bersama, memberikan nya pendidikan yang layak, mengurus dan merawatnya dengan sangat amat baik.

Beliau tidak meminta imbalan apapun, membantunya dengan ikhlas. Tapi, tetap saja. Seiring bertumbuhnya Raki, dia ingin membalas budi. Maka, yang bisa dia lakukan adalah mendedikasikan hidup sepenuhnya kepada beliau.

"Kalau begitu, boleh saya minta satu hal sama kamu?" Ujar Papa kepada ku.

"Tentu saja boleh, Raki akan mengabulkan apapun permintaan Papa." Jawab gue dengan lantang.

"Kamu cukup menjaga Bila. Kamu tau kan, dia itu satu-satunya putri Papa. Jadi, Papa enggak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya. Apalagi pergaulan remaja sekarang sangat mengkhawatirkan." Jelas beliau dengan senyuman penuh kecemasan.

Gue terdiam, menatap beliau dengan penuh keraguan.

"Hanya itu?" Tanya gue bingung sendiri. Beliau mengangguk. "Apa terlalu berat?"

"Ha?" Gue jadi gagap sendiri. "Enggak kok, kalau hanya itu Papa enggak perlu memintanya. Raki pasti akan menjaganya tanpa harus Papa minta. Aku juga yakin, Bang Ge dan Zian juga akan melakukan nya." Jelas gue bingung sendiri.

Papa tidak menjawab apapun, beliau hanya tersenyum dan kemudian mengusap kepala gue dengan penuh arti.

Maka setelah pembicaraan itu, Raki mulai mengutamakan Bila dari apapun. Sampai sebuah perasaan tidak wajar muncul dalam dirinya untuk Bila.
Raki merasa kalau perasaan itu salah. Dia tidak boleh merasakan hal aneh itu pada saudaranya sendiri, walau mereka sedarah.

Bagaimana sikap Bila terhadap Raki?

Harta, Tahta & Bila