Segala rindu untukmu, hanya dapat kupendam, dan hanya dapat tercurahkan dalam kertas serta pena yang berperan. Dengan ratusan goresan tinta yang tak bosan mengukir namamu, dengan senyum yang selalu terukir saat ku mengingatmu. Pertemuan yang tak sengaja menjadi rasa yang menetap.

Kamu memang kebahagiaan untukku, namun aku bukan untukmu. Selalu ku coba menjadi kebahagiaan untukmu, namun tak pernah berhasil. Ada hati lain yang menjadi kebahagiaanmu. Tak bisakah kau berpaling kepada hati yang selalu menunggumu membalaskan perasaannya?.

Kertas dengan ribuan goresan tintaku kini berada dalam pelukanmu, apakah itu akan merubah semuanya? Apakah kertas yang penuh dengan coretan itu mampu membuat hatimu mencair? Namun, semuanya sudah terlambat, bukan?!.

The Amount I Miss You