Jeratan Hati (S2) BAB 3

30
14
Terkunci
Deskripsi

Sebelumnya: “Saya Rania, Pak. Saya mengambil jurusan ekonomi di salah satu Universitas negeri dan baru saja wisuda. Saya berniat untuk melamar kerja disini, Pak.”

Aldric yang sejak tadi lebih fokus memutar-mutar bolpoin di tangannya itu sontak mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Rania secara langsung. Tatapannya memindai keseluruhan penampilan perempuan itu yang sederhana, rambut lurusnya yang hanya sepundak, kemeja putih dan rok hitam sebatas lutut. Sedikit mengingatkannya kepada Hanum yang dulu.

1,383 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
20
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Kategori
Jh (Season 2)
Selanjutnya Prisoner By You (Part 1-3)
24
7
Anjani Arundapati adalah seorang gadis kaya raya yang rela meninggalkan hidup nyamannya dan kabur ke kota Jakarta demi menghindari pernikahan dengan pria yang sudah mengkhianatinya, nasib sial menimpanya saat dia baru saja sebulan hidup di sana Jani diculik oleh orang misterius yang menjanjikan pekerjaan kepadanya.Jani tidak menyangka bahwa dia akan menjadi salah satu korban human trafficking. Kengerian begitu pekat dia rasakan saat menyadari dia akan dijual dan entah bagaimana nasibnya nanti.Apalagi penculiknya terlihat begitu berbahaya dan memancarkan aura yang gelap. Dia adalah Gaharu Sadewa.Dan ketika banyak fakta-fakta yang mencengangkan pun terungkap, apa yang harus Jani lakukan? ********{Genre: Dark Romance, Adult, Thriller, Angst}Prolog╾〄〄〄〄〄〄╼  Anjani baru tiba disebuah apartemen yang berada dikawasan elit, dia akan memarkirkan mobil kesayangannya yang bermerk Aston martin seharga 4 miliar itu di basement gedung tersebut setelah menyapa satpam disana yang menyambut kehadirannya dengan sedikit heran, karena Anjani berkunjung di tengah malam seperti ini. Pak satpam yang kerap disapa Pak Asep itu mengenal Anjani dengan cukup baik karena perempuan itu sering mampir ke apartemen tempatnya bekerja untuk mengunjungi sang kekasih yang tinggal disana.   Waduh neng, malem banget mampirnya. ujar Pak Asep.Anjani membuka kaca disebelahnya dan tersenyum cerah memandang Pak Asep yang berbicara kepadanya.Iya nih hehe, untung ada Pak Asep yang nyambut. Pak Asep emang Pak satpam paling top deh.Ah, neng Jani mah bisa aja. Anjani terkekeh pelan mendengarnya, kemudian melanjutkan melajukan mobilnya.Setelah memarkirkan mobilnya, Anjani melihat arloji ditangannya yang menampilkan jam setengah satu dini hari. Sebelum tatapan matanya beralih kesamping tempat duduknya yang terdapat sebuah kue buatannya sendiri dengan satu bingkisan yang berisikan jam tangan Rolex berlapis emas yang dia pesan khusus untuk sang kekasih.Anjani menggerutu pelan karena dia datang terlambat akibat ketiduran sanking tak sabarnya menunggu moment ini tiba, untuk memberi kejutan ulang tahun kekasihnya.Senyum tipis terukir dibibirnya kala membayangkan bahwa sang kekasih saat ini pasti sedang tidur atau sedang bermain game di ponselnya dan tidak akan menduga kedatangannya.Semoga dia senang sama kue buatanku ini. Anjani terkekeh pelan sebelum dia keluar dari mobilnya sambil tak lupa membawa hadiah untuk sang kekasih yang akan dia berikan sebentar lagi.Anjani bersenandung pelan, rasa excited membuncah dihatinya saat ini, dia tak sabar untuk melihat reaksi kekasihnya itu saat mendapati kedatangannya yang begitu tiba-tiba.Anjani melihat pantulan dirinya didalam lift dan membenarkan rambutnya sedikit agar terlihat lebih rapi. Kini lift yang dia naiki sudah sampai di lantai 8 tempat kondonium megah sang kekasih berada.Anjani keluar dari lift tersebut, bersenandung pelan sambil berjalan dengan sedikit tergesa dan saat dia tiba didepan unit sang kekasih Anjani lantas memasukan pin untuk membuka pintunya. Jangan tanya mengapa Anjani mengetahui pin kediaman sang kekasih, karena dia sering bertandang ke sana tentu saja.Saat pintu telah terbuka, Anjani masuk dengan mengendap-endap. Dia ingin memberi kejutan kepada kekasihnya itu.Namun pendengarannya mendengar suara-suara lirih yang terdengar dari arah kamar kekasihnya.Apa dia masih bangun ya... gumamnya pelan.Ketika Anjani mendekat, suara lirih itu makin terdengar jelas. Membuat tubuhnya menegang kaku saat pikiran negatif mulai menghampirinya.Ugh...lebih cepat sayang..ahh..Darah seakan berhenti mengalir ditubuhnya saat mendengar suara tersebut, dengan tangan gemetar hebat Anjani mendorong pintu kamar didepannya yang sedikit terbuka.Nafasnya tercekat kala melihat pemandangan didepannya.Sean, sang kekasih tengah bergelung diatas ranjangnya tanpa busana apapun, dengan seorang wanita yang tengah duduk dipangkuannya dengan tubuh yang sama polosnya. Mereka masih belum menyadari kehadiran Anjani.Anjani merasa hatinya teremas keras, pemandangan yang dia lihat membuat perutnya terasa mual seketika.Bagaimana bisa....Sean...kekasihnya yang sudah menjalin hubungan selama 5 tahun dengannya... Bagaimana bisa dia tega melakukan ini kepadanya?Kue yang susah payah dia buat kini meluncur ke lantai, dengan bingkisan yang ikut jatuh menimbulkan suara yang cukup nyaring dan membuat kedua orang itu tersentak hebat ke arahnya.Ja-jani.. Sean tergugu ditempatnya, segera dia menyingkirkan wanita diatasnya dan bergegas turun dari ranjang untuk mengenakan celananya kembali.Sayang..ini..ini nggak seperti yang kamu lihat. Sean tergesa menghampiri Anjani yang masih membantu di tempat.Aku bisa jelasin semua ini, Sean mencoba meraih tangan Anjani tapi Anjani memundurkan tubuhnya, sayang..please.. Sean tertegun sejenak saat melihat kue yang berhamburan dilantai kamarnya. Membuat hatinya diserang perasaan bersalah yang begitu hebat.Anjani merasa hatinya hancur lebur ketika dia menyadari siapa wanita yang bersetubuh dengan kekasihnya itu.Andhita Arundapati. Kakaknya sendiri.Anjani menggeleng-gelengkan kepalanya berulang kali, menolak fakta yang tengah dia ketahui saat ini.Nggak mungkin... satu tetesan air mata meluncur dari matanya, menyusul tetesan lainnya yang kini mengalir melewati pipinya.Andhita yang melihat kehadiran adiknya terdiam sejenak, menatap Anjani dengan lekat sebelum sebuah helaan napas keluar dari mulutnyaMungkin sekarang saatnya kamu mengetahui hubungan kami.Dhita! Sean berteriak ke arahnya, dia tetap berusaha untuk menyentuh jemari Anjani yang terus menghindar darinya.Kenapa Sean? Selama ini kita bercinta dan kamu selalu bilang kamu butuh aku... Andhita mendengus malas, kamu yang bilang sendiri kalau kamu bosan sama Jani.Anjani terhuyung kebelakang. Tubuhnya terasa lemas dan tak berdaya lagi untuk menopang tubuhnya.Apa maksudnya dengan... Selama ini kita bercinta? Ya Tuhan, sudah sejak kapan mereka berkhianat dibelakangnya?Sean kekasihnya dan Andhita kakaknya sendiri. Kekasih yang selalu memperlakukannya dengan begitu hangat dan kakaknya yang selalu bersikap lembut kepadanya.Kenapa mereka tega? Padahal pernikahan Anjani dan Sean akan dilaksanakan bulan depan, semua persiapan sudah berjalan 80%.Kak Dhita... Anjani menangis pilu. Dia menoleh kearah Sean yang sedang memandangnya lirih.Jani... Sean berhasil meraih tangan kekasihnya itu.Jangan sentuh aku. Anjani bersuara dingin sambil menepis genggaman Sean dari tangannya.Anjani menatap sendu kearah Sean. Sean terdiam kaku mendapati tatapan menyedihkan yang terlihat dikedua mata perempuan didepannya.Padahal aku berniat memberi kejutan buat kamu... Anjani terkekeh pelan, air mata tetap setia keluar dari pelupuk matanya. ...Tapi ternyata malah aku yang diberi kejutan oleh kalian.Kamu tahu kan Sean, kalau aku nggak pinter masak.. lirihnya parau, ...Tapi seharian ini aku berusaha ngebuat kue ulang tahun buat kamu. Walau harus gagal berkali-kali dan mengulanginya lagi, tapi aku nggak menyerah karena aku... ingin memberikan yang terbaik buat kamu.Sean merasa hatinya teremas saat mendengar perkataan itu.Anjani menolehkan kepalanya untuk memandang kakaknya uang tetap setia berada diatas ranjang dengan selimut yang melindungi tubuhnya yang polos. Menatap sejenak sang kakak lalu kembali menolehkan matanya kearah Sean.Kalau begitu, lebih baik aku pergi saja dari sini. Anjani tersenyum patah. Maaf kalau aku mengganggu kalian.Satu telapak tangan Anjani dia ulurkan untuk menyentuh dada Sean yang masih terdiam, dia usapkan tangannya dengan lembut di dada pria yang berstatus sebagai tunangannya itu. Sesuatu hal yang sering dia lakukan selama berpacaran dengannya.Selamat ulang tahun ya. Ucapnya dengan suara serak, Anjani berusaha untuk tersenyum manis ke arah Sean. Aku harap... Kamu selalu bahagia. Anjani mendesah pelan. Sebenarnya ada banyak hal yang mau aku ucapin ke kamu. Tapi sekarang aku jadi lupa.Kakinya perlahan mengayun mundur, menatap nanar kearah kue yang susah payah dia buat yang berhamburan mengenaskan dilantai.Maaf aku ngebuat lantai kamu jadi kotor.Suasana disana begitu hening, kedua orang disana menatap diam kearah Anjani membuat dia merasa tak nyaman. Dia tidak suka terlihat lemah seperti ini, Anjani tidak suka terlihat tidak berdaya seperti ini. Dia harus pergi dari sana secepatnya.Sean, makasih ya untuk semua hal indah yang udah kamu lakuin buat aku. imbuhnya pelan, Maaf kalau aku membosankan. Jadi lebih baik pernikahan kita batalkan saja.Enggak. Sean menjawab tegas.Selamat tinggal Sean. Anjani memutar tubuhnya lantas berlari dengan cepat keluar dari sana, dia terus berlari dengan hati yang patah tanpa memedulikan seruan Sean yang memanggil namanya.Setelah sampai di dalam mobil lalu Anjani menyalakan mobilnya agar segera pergi dari sana. Anjani menatap jalanan didepannya dengan pandangan kosong. Ketika dia merasa sudah tak sanggup lagi menahan sesak yang mendera, Anjani pun menghentikan mobilnya dipinggir jalan yang terlihat sepi dan menangis pilu disana.Anjani meraung menggumamkan nama Sean berkali-kali. Kedua tangannya memukuli setir mobil dengan bertubi-tubi, tak peduli dengan tangannya yang akan terasa sakit setelahnya karena hatinya jauh terasa terluka saat ini.Berakhir sudah... lirihnya dengan suara yang terdengar penuh kesakitan. Semuanya benar-benar berakhir.╾〄〄〄〄〄〄〄〄〄╼  Selamat datang diperjalanan kisah Anjani :)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan