(GRATIS) Mengintip ayahku dan pembantunya yang udik dekil

14
5
Deskripsi

Cerita gratis.

Aku telanjang, memperlihatkan tubuh berototku di depan seorang stranger melalui kamera hpku, putingku dijepit jepitan baju, di anusku ada sebuah vibrator yang dikendalikan stranger itu melalui hpnya. Mataku tertutup kain hitam,, dan mulutku tersumpal celana dalam yang dikirimkan stranger itu.

Kenapa aku menjadi seperti ini? Mari aku ceritakan awal mulanya.

Ketika aku masih kecil kondisi keluargaku cukup baik, kakekku juragan tanah yang memiliki banyak tanah, perkebunan, hewan ternak, dan banyak lagi. Hal ini membuat kakekku sangat kaya.

Untungnya pemikiran kakekku berbeda dengan orang kaya jaman dulu yang suka menghambur hamburkan uang, dia lebih memilih membuka usaha, membeli properti di kota, dan memiliki banyak toko.

Ayahku, yang tumbuh dalam kondisi keluarga seperti itu secara alami lahir dengan sendok emas, apapun yang dimintainya pasti dituruti. 
    
Lalu ayahku yang sekolah di luar negeri kembali berbisnis tambang batu bara, bisa dibilang karir dan bisnis ayahku lancar, dia juga bertemu ibuku yang adalah seorang anak pejabat setempat.

Bisa dibilang aku adalah anak yang paling beruntung lahir di keluarga yang kaya raya, terlebih memiliki kedua orang tua yang rupawan sehingga secara genetik aku mewarisi Kualitas bagus mereka berdua.

Yang paling membuatku senang adalah ketika aku berandai andai menjadi seperti ayahku, yang tinggi dan memiliki tubuh kekar seperti binaragawan olympia.

Kehidupan yang normal ini tiba tiba berubah ketika pak gandi masuk ke kehidupan kami.

Pak gandi adalah pembantu baru di rumah kami, dia datang dari kampung, tumbuh di lingkungan yang dikelilingi keindahan aku tidak suka dengan pak gandi yang kurus dan dekil serta bau.

Tapi sayangnya aku akan mengetahui bahwa ayahku ternyata sangat menyukai pak gandi, mungkin lebih dari rasa suka.

Suatu hari aku bermain di kebun rumahku, karena luas berhektar hektar aku bisa menjelajah dan menganggap bahwa aku bertualang di hutan, aku melewati sebuah rumah mini yang mirip joglo.

Biasanya sih aku mengabaikannya tapi entah kenapa ada suara suara aneh dari dalam sana, aku penasaran dan ingin melihatnya.

Karena ada bangku kecil di sana aku mencoba mengintip dari jendela.

Pemandangan di dalam hampir membuatku kehilangan keseimbangan.

Di sana ada ayahku, yang gagah, kuat, dan karismatik. Dia masih mengenakan jas, kemeja putih, celana panhang hitam, dan sepatunya yang dari kulit.

    Penampilan ayahku yang seperti itu biasa saja aku lihat, tapi yang benar benar mengejutkanku adalah sikap ayahku dan apa yang dia lakukan.

Ayahku dalam posisi bersujud, dengan hampir seluruh badannya menempel di tanah, bahkan kepalanya tidak lebih tinggi dari kaki pak gandi.

Meski di umurku saat itu aku belum tahu tentang seks terurama bdsm tapi aku tahu bahwa posisi sujud di tanah menunjukkan ketaatan ayahku kepada pak gandi, yang menunjukkan bahwa posisi ayahku lebih rendah dari orang udik dekil itu.

Biasanya di serial chinese di indosair, ini adalah posisi seorang budak/pelayan ke atasan, tapi ayahku mungkin lebih rendah dari itu karena selain bersujud kepala ayahku juga diinjak oleh kaki bau kotor milik pak gandi.

    Bahkan bau kakinya bisa aku cium dari jendela.

Saat itu aku bingung, bukankah ayahku adalah bosnya pak gandi tapi kenapa sekarang ayahku malah seperti budaknya?

Apakah mereka sedang bermain drama kolosal seperti yang aku dan teman temanku lakukan?

Aku tidak tahu, tapi kalaupun tahu aku tidak bisa berbuat apa apa dan hanya menyaksikan saja.

   Lalu yang mengejutkanku adalah aku melihat ayahku memasukkan kaki kotor bau milik orang udik itu ke dalam mulutnya, membersihkan jari jari serta seluruh sela selanya dengan gigi ean lidahnya, menyedit semua keringat dari kaki bau orang udik itu.

Hal itu membuatku mual. Apakah ada orang waras yang bisa melakukan hal itu

Terlebih aku tidak percaya ayahku yang gagah dan arogan (kata bibi yang merawatku) melakukan hal tersebut?

Entah kenapa sosok ayah yang kuat, perkasa, dan pelindung dalam pikiranku mulai retak.

“tiduran lu”

Aku mendengar kata kata pak gandi dan ayahku dengan patuh mengikuti instruksnya, dari posisi bersujud dia berbaring terlentang ke depan.

   Saat itu aku baru sadar bahwa resleting ayahku sudah terbuka, menampakkan burung ayahku yang besar dan sama berototnya.

  Aku mengetahui dari temanku ketika burung seorang pria berdiri tegak tandanya dia terangsang.

Mungkin baru kali ini aku melihat burung pria dewasa yang sedang terangsang, burungnya mengacung tegas, di kepalanya ada bentuk seperti jamur yang berwarna merah merona, serta ada air bening yang terus keluar dari lubangnya.

Apakah ayahku kencing?

Aku tidak tahu karena setelahnya aku terkejut karena pak gandi menginjak burung ayahku dengan kakinya.

Apakah ayahku tidak merasakan sakit? Sebab aku saat itu pernah ditendang oleh temanku yang tak sengaja mengenai bagian burungku dan rasa sakitnya luar biasa.

Aku perhatikan bahwa tubuh ayahku gemetar, dia tampak bergerak gerak seperti sedang kesusahan atau tidak sabar.

Lalu pak gandi menaruh kakj lainnya di mulut dan hidung ayahku.di lain sisi kaki lainnya sedang menginjak burung ayahku.

Pemandangan ini Sulit kupercayai, ini benar benar merubah sudut pandangku.

  Aku melihat butiran keringat di dahi ayahku, urat biru menonjol keluar dari wajahnya dan bibirnya bergetar.

Tangan ayahku aku perhatikan rata di kedua sisinya, terkepal erat, meronta kesakitan, memelintir tubuhnya, tapi tidak mau melawan.

Bukankah harusnya ayahku bisa mengalahkan pak gandi dengan sekali pukul dengan otot ototnya? Aku tidak tahu kenapa ayahku melawan saat itu.

Lalu aku mendengar pak gandi terkekeh.

   

   

  Ada ekspresi ejekan dan penghinaan di wajahnya, yang sepertinya semacam ketidakpedulian terhadap ayahku yang ada di bawah kakinya, juga tatapan yang merendahkan dapat terlihat dari matanya.


    Dia mengangkat kaki yang diletakkan di mulut ayahku dan lalu menginjak burung ayahku dengan dua kakinya, dia berdiri di atas burung ayahku.

    
“Ahhhhhh”, aku mendengar ayahku meraung kesakitan, seluruh perutnya tampak remuk ke dalam dan burungnya tidak kelihatan di bawah telapak kaki pak gandi.

“Jangan gerak”, kata pak gandi saat tangan ayahku hendak memegang kakinya.

Wajah ayahku memerah dan matanya terbuka lebar, tapi tangannya tetap disisinya karena suruhan pak gandi

    
Ayahku saat ini tampak seperti udang atau lobster yang matang, membungkuk dan memerah.

Setengah menit kemudian pak gandi melepaskan injakannya.

Aku melihat burung ayahku kembali ke bentuk lembutnya, tergeletak dengan tenang di antara kedua kaki ayahku. Tapi ada cairan putih yang menodai celana dan baju ayahku.

Pak gandi duduk di kursi dan menyuruh ayahku menjilati cairan putih yang tiba tiba muncul di kakinya, hingga bersih.

Lalu dia berkata, “coba gimana lu ngelakuinnya dan caranya.”


    “Tuan, hamba sedang mengerjakanbya, mungkin perlu beberapa saat...”

Aku terkejut ayahku berbicara seperti seorang budak dan lebih mengejutkannya tiba tiba  wajah ayahku di tendang oleh orang udik tersebut!

    
“Lo masih mau kaki gw gak!? Lo mau kaus kaki gw gak? Lo mau sempak gw gak?!”, kata pak gandi mengambil kaus kaki di lantai dan meletakkaannya di depan ayahku.

Ayahku menatapa kaus kaki itu dan burungnya tiba tiba mengeras kembali.

Ayahku bersujud lagi sehingga hanya punggungnya yang lebar dan besar yang dapat terlihat.

Kepalanya membentur lantai.

“Tuan...minggu ini...hamba pasti akan memenuhi keingunan tuan dalam minggu ini...tolong beri hamba kaus kaki tuan!”

    Ayahku berbicara dengan suara terbata-bata, baru kali ini aku melihat ayahku berbicara seragu ragu itu biasanya dia sangat tegas dan mendominasi.

Tapi...yang membuatku bingung ayahku melakukan hal tersebut hanya untuk kaus kaki bau pak gandi?

Saat ini tiba tiba pak gandi melirik ke arah jendela, aku bertemu dengan matanya. Aku tidak berani mengintip dan langsung lari

    
Hingga hari ini aku merahasiakan apa yang kulihat bahkan dari ibuku, aku sendiri juga tidak tahu apa yang diminta pak gandi kepada ayahku. Tapi ketika aku dewasa aku hanya tahu pak gandi sudah berhenti bekerja karena menjadi kaya raya, kadang aku mengetahui bahwa ayahku mengunjungi desa pak gandi entah untuk apa.
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Fall of hero [pdf + gambar]
2
3
Kisah kejatuhan superhero pria berotot di tangan organisasi jahat. Dalam bentuk pdf 152 halaman dengan illustrasi dan nsfw picGenre : hypnosis, ugly bastard, muscle man, r*pe, hummiliation, and many more.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan