Prolog — Dalam Diam yang Tak Pernah Padam

Terinspirasi dari lagu "Dia Milikku" — Yovie & Nuno

Ada cinta yang lahir untuk dimiliki.
Ada cinta yang lahir hanya untuk dikenang.

Aku tidak pernah benar-benar mengerti perbedaan keduanya…
sampai aku bertemu Nadira.

Tak ada momen dramatis saat semuanya dimulai.
Tak ada janji suci, tak ada kata-kata besar.
Hanya tawa sederhana, percakapan yang menggantung, dan tatapan yang terlalu lama disimpan dalam diam.

Aku mencintainya.
Terlalu dalam untuk dibiarkan berlalu,
tapi terlalu takut untuk diperjuangkan.

Dan waktu, seperti biasa, tak pernah menunggu.
Saat aku masih bersembunyi di balik ragu,
ia telah memilih jalan yang bukan aku.

Kini, dia bukan milikku.
Dan aku… masih di sini.
Bersama ingatan, bersama rasa, bersama lagu yang terus memutar kisah ini kembali.

Lagu itu… Dia Milikku.

Bukan milikku dalam kenyataan,
tapi dalam kenangan yang diam-diam kusimpan,
ia akan selalu… tetap menjadi milikku.

DIA MILIKKU