“Can I kiss you?"

“Harusnya kau menanyakan itu sebelum melakukannya, Axelion.”

“Kenapa tidak?” Aku tidak tahu apa yang membuatku lebih berdebar, senyum nakal lelaki ini, bisikannya yang menggoda, atau hangat embusan napasnya ketika ia kembali memangkas jarak untuk mendekatkan wajah kami. “Selalu ada kesempatan untuk mengulang ciuman kita lagi," ucapnya padaku.

Lalu, ciuman kami terjalin lagi.

***

Namanya Axelion Cameron Leonidas, pewaris utama keluarga Leonidas—old money penguasa dari Spanyol yang termasuk dalam jajaran elite global. Ia pemilik sendok emas, bahkan sebelum dilahirkan. Tubuh tinggi tegap, kulit cokelat keemasan, mata biru indah dan pahatan wajah yang bisa membuat harimu bahagia dengan hanya melihatnya. Dia bagaikan sosok Apollo di dunia nyata.

Namun, alih -alih melakukan tugasnya sebagai pewaris, lelaki itu lebih memilih mengejar mimpinya, mengabdikan hidupnya pada ilmu pengetahuan dengan menjadi peneliti antariksa. Alasan itu yang kemudian membuatku tertarik padanya dan menghadiri acara perjodohan yang diatur keluarga kami.

Akan tetapi, dia menolakku.

Aku yang terlahir dengan semua orang yang mencintaiku, ditolak olehnya. Ya, dengan beraninya dia menjadi satu-satunya lelaki yang menolakku. Mendorongku menjauh.

Ini menjengkelkan. Dan aku tidak akan melakukan hal menjengkelkan lain dengan tetap mengejarnya. Karena itu, di akhir pertemuan kami, aku memutuskan mengakhiri semua perasaanku padanya.

Persetan dengan hot nerd, peneliti antariksa atau apa pun itu.

Aku berjanji, jika di masa depan jalanku dengan lelaki itu bersinggungan lagi, aku tidak akan meliriknya sama sekali!

“You might be Apollo, but don't forget that I can be your Daphne."

Axelion

Written by DAASA97

2023