Beberapa orang di dunia ini membenci hidupnya. Berawal dari diri yang tak bersyukur. Berlanjut dengan bisikan setan yang dipatuhi. Hingga berakhir dengan nestapa berkepanjangan yang melibatkan makhluk tak berdosa. Dulu ia terlalu sombong merasa dirinya begitu menjadi bidadari yang bersemayam di dunia. Andai Winda sedikit tahu diri bahwa dirinya hanya manusia. Segala sesuatu yang diberikan tuhan hanyalah titipan semata. seharusnya dia tahu bahwa tugasnya di dunia minimal dapat menjaga dirinya sendiri.

Dimasa lampau Winda tersenyum senang saat dua adam bertekuk lutut karena pesonanya. Seorang Windadari bahkan sempat membanggakan diri kalau dua anak adam itu merasa bernafsu padanya. Segala sesuatunya merasa di awang-awang. Windadari dapat merasakan surga dunia yang tiada duanya. Ia justru merasa menjadi pihak yang dipuaskan bukan yang memuaskan. Tanpa di sadari ia mungkin saja menjadi orang yang menyakiti banyak pihak.

“Tenang aja aku ga butuh maaf kamu, basi! Kenapa anak haram itu bisa hadir”

“Kamu akan sakit hati kalau aku cerita gimana proses pembuatan Azura. Ternyata Sean gagah ya Sil, ga nyesel aku rebut dia dari kamu. Eh ga ngerebut tapi kan kita pake dia bareng-bareng”

“Aku pengen nawarin kamu sebuah jackpot yang mungkin bisa menguntungkan kita berdua. Aku bakal bantuin kamu buat dapetin Sean”

“Azura jangan nakal, Papa baru saja tidur satu jam yang lalu” gumam Sean dalam tidurnya saat Sila menepuk-nepuk pipi sang suami agar ia bangun. Sila tentu saja mengiba, bukan sekali dua kali Sean seperti ini setelah kepergian Azura.

Affairytale