Asky dulunya adalah sosok pemuda dengan kehidupan sederhana, penuh ambisi, dan keyakinan yang kuat akan jati dirinya. Namun, ketika pekerjaan barunya di sebuah toko pakaian perempuan mulai mengaburkan batas-batas antara kenyamanan dan tuntutan lingkungan, Asky mendapati dirinya berada di persimpangan jalan yang sulit.

Di lingkungan kerjanya, ia dihadapkan pada canda tawa dan ejekan yang tidak terhindarkan dari rekan-rekan perempuan yang menggoda dan menantangnya untuk menyesuaikan diri dengan identitas baru—Aira. Satu per satu, aksesoris dan pakaian feminin yang awalnya hanya menjadi bagian dari tuntutan kerja, kini mulai membentuk kepribadiannya. Lambat laun, lelucon-lelucon tentang feminin yang awalnya ia abaikan, berubah menjadi tekanan yang memaksanya melewati batasan maskulinitas yang ia pertahankan dengan susah payah.

Terjerat oleh ekspektasi orang-orang di sekitarnya, Asky mulai merasa semakin berat untuk bertahan sebagai dirinya sendiri. Tanpa disadari, perubahannya menjadi Aira semakin mengakar, menciptakan konflik batin antara keinginan untuk tetap teguh dan kenyataan yang menuntutnya menyerah. Akankah Asky menemukan jalan untuk tetap menjadi dirinya sendiri, atau akankah ia sepenuhnya melepaskan identitas lama dan menerima Aira sebagai jati diri yang baru?

Terpaksa Feminin: Ketika Menjadi Laki-Laki Terasa Mustahil