Simpanan om om

4
0
Deskripsi

Sebagai penghuni baru di Kota ini, saya memutuskan untuk jalan-jalan di salah satu mall terkenal di daerah selatan Jakarta. Aku ingin mengenal kota ini lebih dekat. Dan ternyata memang benar berbagai suguhan penampilan orang biasa dan sesekali selebritis melintas di depan mata lengkap dengan gaya dan penampilan yang wah cukup seksi.

Baru beberapa blok berjalan saya berhenti di suatu pojok dan berdiri sejenak mengamati orang yang lalu-lalang. Begitu pula dengan seorang Om beridiri di sampingku. Dari gaya stelannya saya bisa menyimpulkan dia itu seorang karyawan kantoran. Usianya sekitar 45 tahun, saya sendiri 25 tahun. Tanpa saya duga dia menyapaku dengan ramah, dan sebagai orang baru yang masih asing di kota ini, apalagi di mall ini, saya menjawab dengan antusias dan mengungkapkan sejujurnya bahwa saya baru seminggu berada di kota ini. Setelah berbasa-basi seperlunya dia menawarkan "keliling yok...! bosan berdiri melulu....!

Sesampai di parkir saya begitu kaget setelah Om itu membuka pintu BMW warna merah maronnya untukku. Dan dengan langkah agak ragu saya duduk di sebelahnya. Di tengah kegugupan saya, tiba-tiba tangan yang kencang berotot itu menampar pahaku

" Santai aja Ron.... koq kamu begitu tegang...!" dia tidak tahu saya begitu was-was kalau sampai dia tahu tititku sedang naik ternyata dia seorang manajer di sebuah BUMN terbesar di kota ini. Begitu mobil jalan, Tanpa basa-basi tangannya mulai menggerayangi sampai ke selangkanganku dan betapa kagetnya dia begitu tangannya yang keras menyentuh keperjakaanku satu-satunya yang tidak kalah kerasnya dengan baja sekalipun...

Tanpa membuang waktu dia segera memerosoti restleting celanaku dan menyibak CD ku dan selanjutnya tanpa henti memepermainkan tititku sementara tangan mengira tetap mengontrol kemudi. Karena tidak bisa konsen penuh, dan setelah mendapatkan lokasi yang agak sepi dia memarkirkan mobil dan permainan yang tadi masih belum sepenuhnya kini lebih diaktifkan lagi.. tanpa membuang waktu si Om memeloroti celana saya sepenuhnya hingga saya benar-benar bugil dari pusar ke bawah. Dan bagai singa lapar si Om melumat tititku. Tanpa memberi waktu buat saya si Om mempermainkan, mengulum tititku, ujung lidahnya dengan lincah mempermainkan ring titit ku

oh...oh....oh aku melabung di awan yang cukup tinggi.

Oh..... Ron.... titit mu nikmat sekali...... hangat.......

begitu seterusnya tanpa henti tititku yang tetap meminum bagai ulekan keluar masuk mulut hoh...hoh.. .nikmati

menggesek-gesek bibirnya yang tebal dan agak hangat.

Merasa gerakan terbatas.....,

si Om merebahkan sandaran jok dimana kau duduk hingga aku bisa selonjoran, dan sesekali kami terpaksa buru-buru berhenti takkala ada orang lewat. Setelah menggerayangi dan bermain dengan tititku sedari tadi.

Akhirnya si Om minta aku memperlakukan dia dengan cara yang sama dia lakukan terhadap burungku satu-satunya. Dan tanpa menunggu terlalu lama segera kubuka beltnya dan kuperosoti celananya hingga tinggal CD.

Kucumbu cetakan di selangkangannya yang menyembul di balik CD nya. Kuciumi dengan penuh nafsu, selanjutnya kutarik CD nya sampai ke bawah hingga nampaklah olehku tititnya yang sudah tegak lurus miring juntaian bulu-bulu warna hitam campur putih kombinasi, dan menambah nafsu birahi ku untuk segera mempermainkannya.

Belum puas saya melumat tititnya yang kaku, si Om kembali melumat tititku dan menjilatjilatinya bagai anak kecil sedang makan es krim. Puas mengulum tititku si Om mengambil posisi duduk di hadapanku dan mengarahkan buritannya bertahan di atas kepala tititku yang berdiri dari tadi bagaikan tugu monas. Sembari mengelus, meremas dan melumasi batang tititku dengan baby oil yang sudah tersedia di mobilnya, dengan bernafsu tititku diarahkannya tepat ke lobang pantatnya yang ditumbuhi bulu lebat.

Ayo Ron tembak saya..... kokang senapanmu

ayo... ayo... Dan blash......

sekali turun dia tepat duduk merapat dan tertelanlah kepala burungku. Berkutnya naik turun satu dua tiga kali...

amblas semua batang tititku dengan menyisakan buah zakar yang masih berada di luar pantatnya. Omku menjerit-jerit keenakan sambil terus mengelinjang menaikturunkan celananya yang cukup padat berisi. Aku hanya passif menikmati hempasan bokongnya, dan mengirimkan-gesekan bibir anusnya yang sangat-sangat nikmat terasa di bagian kanopi (batas kepala dan leher/batang) tititku. Setelah puas naik turun di atas tongkronganku saya menjerit karena mau ejakulasi dan secepatnya dia menyuruhku untuk menahan sementara dia mengocok telornya di atas pangkuanku dan akhirnya satu........ dua ............. .. ya.....................

kumuncratkan maniku dengan kinerja tenagaku menghunjam ususnya yang hangat dan lembut dan sementara itu kurasakan otot-otot anusnya mencengkeram batang kontolku begitu kuat ohh. ....ohhhh..... akhirnya kami sama-sama ejakulasi dan lemas. jadi aku turun dari mobil jam telah menunjukkan pukul 21.15.

Dia pamit setelah sebelumnya mencatat nomor telp. ku untuk meminta jatah selanjutnya. Aku berjalan menuju kamarku sambil membayangkan apa yang telah aku alami sedari tadi sore. Satu per satu peristiwa itu diputar ulang di hadapanku.............

Selanjutnya aku menunggu panggilan dari Omku.................. ........

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi ๐Ÿฅฐ

Selanjutnya Supir Truk
1
0
Kami terdiam sebentar karena dia konsentrasi ke jalan, kesempatan aku gunakan untuk melihat tonjolan di boxernya, sepertinya dia sedang ngaceng. Tadi ngapain berdiri sambil megang selangkangan? tanyanya. Wah mulai nih pikirku. Biasa, pagi-pagi gini kontol pada ngaceng, gatel pengen kocok, jawabku berani. Sama, nih kontol aku juga sudah ngaceng, ujarnya sambil memegang tonjolan di daerah kontolnya. Biasanya kalo dah ngaceng gitu diapain Mas? tanyaku lagi. Kalo nggak dikocok, paling-paling mampir di warung nyari lobang, jawabnya sambil cengengesan. Kalo ngocok emang bisa sambil nyupir? Yah dibisa-bisain lah, Kemudian tangannya mengelus-elus kontolnya dari luar celana, ia konsentrasi sebentar ke jalan, kemudian tangan kirinya masuk ke dalam boxer dan membuat gerakan keluar-masuk. Repot nanti Mas, sini saya bantuin ngocok, kataku. Ia menatapku sambil kemudian tersenyum, kok nggak bilang dari tadi, Kemudian tangannya keluar, lalu dengan yakin aku merunduk ke dekat selangkangannya. Aku memasukkan tangan kananku ke dalam boxer dan baru saja masuk jemariku langsung bersentuhan dengan
Komentar dinonaktifkan
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan