
Deskripsi
BAGIAN 24 SECOND LOVE.
Kepergian Dalea ke luar kota adalah peluang besar Nattan untuk meminta maaf pada Dara atas kejadian kemarin. Jujur saja ia sangat cemburu dengan hadiah yang Nazam berikan untuk Dara karena Nattan tahu jika Nazam menyukai Dara.
Sebelumnya pulang dari kantor, Nattan singgah untuk membeli bunga sebagai tanda permintaan maaf darinya. Nattan takjub dengan buket yang sudah di hias begitu indahnya.
"Ini mba uangnya." Nattan mencium bunga yang sudah ia pesan.
"Sangat wangi." gumamnya...
Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Secondlove
Selanjutnya
BAGIAN 1 BARA (THE JOURNEY OF GITA'S LOVE STORY)
2
0
BAGIAN 1 BARA. Gita tidak tenang sebelum Bara memberinya pesan jika ia sedang baik-baik saja, pasalnya setelah pulang sekolah tadi, Bara belum juga mengabarkannya sama sekali dan ini sudah jam setengah sepuluh malam, namun Bara susah sekali untuk dihubungi.Gita mematikan lampu dan merangkak naik ke kasur, namun saat ia menutup matanya, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Gita meraih ponselnya dan menggeser layar ponselnya untuk mengangkat panggilan dari Julio, teman Bara.Hallo, NyukBara, Gi.Iya kenapa?Bara masuk rumah sakit,Apa? Kok bisa? Udah lu shareloc ya.Gita buru-buru memakai jaketnya, mengambil kunci dan juga helm bogonya. Gita keluar dari rumahnya dan langsung menjalankan motornya tanpa menghidupkan mesinnya.Yaps! Bara selalu seperti itu kerjaannya hanya minum, main cewek, main tangan, suka balapan, jago kelahi, tukang bolos, kerjain PR gak pernah mau dan yang terakhir adalah keras kepalanya seperti batu yang sudah mendarah daging, darahnya, darah kotor, dagingnya, daging beku. Ya, seperti itulah deskripsi Gita tentang Bara, namun entah kenapa Gita terlalu bucin dengan Bara kalo bahasa zaman sekarang yang artinya Budak Cinta.Bara melebarkan matanya saat melihat Gita datang ke rumah sakit dengan menggunakan celana pendek di atas lututnya. Gita langsung masuk dan berdiri di sisi kanan Bara.Pikirannya sudah kemana-mana tentang Bara, ya Bara kritislah, komalah, pendarahan otaklah, patah tulanglah dan rupanya Bara tida kenapa-napa.Ya ampun Bara! Kenapa bisa begini? Gita mengusap rambut Bara yang sedikit basah oleh keringat.Bara membuka selimutnya dan mengumpalkannya. Nih pake selimut gue, katanya. Bara tak suka jika Gita keluar dengan celana pendek yang memperlihatkan paha putihnya. Hanya ia saja yang berhak melihatnya dan yang lain tidak boleh.Bara akui jika ia benar-benar egois. Di sisi lain ia suka melihat gadis-gadis yang seksi, namun untuk Gita tidak boleh sekalianpun. Jika Gita berani melanggarnya maka ia menyeretnya.Enggak. tolaknya Gita dengan tegas. Ia ingin seperti orang lain yang dengan bebas memakai celana dan juga baju pendek hingga memperlihatkan pusarnya.Pake atau gue usir, paksa Bara agar Gita menutupi pahanya dengan menggunakan selimutnya, karena di sini Bara tak cuma sendiri melainkan ada dua temannya bersamanya.Ya. Gita melilitkan selimut Bara di pinggangnya dan tersenyum paksa saat selimut Bara sudah ia kenakan. Sudah kan? Ketus Gita sembari memutarkan matanya kesal.Ya. jawab Bara datar seperti biasanya.Lu ngapain ke sini?Ya, jengukin elu bego! Lu juga kenapa sampe bisa di sini? Gita melayangkan kembali pertanyaannya.Julio dan Daffa hanya menggelengkan kepalanya heran dengan pasangan aneh ini yang selalu bertengkar saat bertemu satu lain dan tidak seperti pada pasangan yang pada umumnya yang selalu uwu-uwu.Nyuk? Bara kenapa? tanya Gita pada Julio jika ia bertanya pada Bara, Bara tidak akan mungkin menjawabnya karena Bara tidak punya mulut untuk menjawabnya.Bara tadi habis latihan balapan terus dia nabrak pembatas jalan, aku Julio pada Gita.Untung aja lu gak mati, Bar. Coba aja kalo lu mati pasti gue cari cowok lain.Dasar cewek ajg, gak tau diri! Cowoknya lagi sakit malah mikirin cari cowok lain, dasar gila lu. umpat Bara padanya membuat Gita terkekeh.Itu jidat lu di jahit, ya? Gita ingin menyentuhnya namun Bara memukulnya.Jangan pegang-pengang bego! Sudah lu pulang sana, tar mamah lu rempong lagi nyari lu di mana,Bara suruh Gigi pulang.Bara. Gigi ada sama kamu kah?Bara tolong cari Gigi. Kata Bara memperagakan nada bicara mamah Gita yang menye-menye.Tau tuh nyokap gue, alay banget dah.Mau tunggu apa lagi? Sana pulang,Iya. Gita mendekatkan wajahnya dan mencium pipi Bara. Gita membuka lilitan selimut di pinggangnya dan menaruh di atas kasur Bara.Gue pulang, pamit Gita.Gita. Pake ini selimut gue, teriak Bara.Gita hanya menoleh dan terus saja berjalan tanpa mempedulikan teriakan Bara yang menyuruhnya untuk memakai selimut untuk menutupi pahanya.Dasar cewek gak tau diri! Ngapain sih lu telepon Gita? Kaya gue mau mati aja, cerca Bara pada Julio yang suka mengadu pada Gita.Gue pikir nyawa lu sudah sampe tenggorokan, makanya gue panggil Gita sapa tau lu minta maaf sama dia,Ngapain minta maaf, seharusnya dia bukan gue,Ya udah gue balik, dah ngantuk gue jagain orang cacat kaya elu, ujar Daffa.Bara melempar Daffa dengan botol kosongnya.Sialan lu. umpatnya.Kita balik, Bar. kata mereka....Keesokan paginya, Gita sudah berada di rumah sakit untuk menemani Bara karena Bara saat ini tidak memiliki siapa-siapa kecuali dirinya. Mamah Bara sudah meninggal sebelas tahun yang lalu dan di tahun yang sama papahnya Bara menikah dengan perempuan lain yang jauh lebih muda dari usia papahnya Bara. Setelah pernikahan itu terjadi Bara justru di titipkan ke panti asuhan dan lepas tangan begitu saja.Dan itu sebabnya Bara sangat membenci papahnya dan juga ibu tiri Bara yang membuat mamahnya telah tiada.Sejak Bara bercerita seperti itu padanya, Gita berjanji akan selalu ada di samping Bara dan berusaha mempertahankan hubungan mereka.Bara tersenyum saat melihat Gita sudah ada di sampingnya. Bara membawa Gita ke pelukannya dengan erat seperti tak mau kehilangan Gita.Terimakasih lu sudah peduli sama gue, Bara mencium pucuk kepala Gita dan membenamkan wajahnya di leher Gita.Bara dan Gita sudah dua tahun berpacaran, namun mereka jarang sekali berbicara romantis, yang ada hanyalah umpatan dan makian dari bibir mereka. Seolah itu adalah hal yang lumrah baginya.Lu lapar, Bar? Gita mengangkat wajahnya dan menjauhkan tubuhnya.Iya. Lu bawain gue apa?Bubur kesukaan elu. Gue beli ini pake uang nyokap gue,Kere banget sih lu.Gue gak setajir bokap lu, yes.Ck. Bawa-bawa orang tua dia, parah lu.Memang bokap lu tajir kan?Dari pada membancot mending suapin gue. pinta Bara.Gita menyuapinya hingga bubur itu habis. Gita menoleh pada pintu yang terbuka, lantas Gita bangkit dari duduknya saat melihat papah Bara datang untuk menjenguknya.Bara membuang wajahnya malas saat melihat papahnya datang untuk menemuinya.Silakan duduk, om.Gak perlu, Gi. Biarkan aja dia berdiri di situ, cerca Bara masih berperang dingin dengan papahnya dan menolak untuk damai dengan papahnya.Bar? Dia papah kamu.Papah yang mana yang sudah masukin anaknya ke panti asuhan? Papah yang mana?! teriak Bara hingga membuat Vito membuang wajahnya dan merasa malu dengan apa yang ia lakukan di masa lalu, sehingga membuat Bara membencinya. Jika ia memiliki mesin waktu, ia akan memutar waktu di saat ia menitipkan Bara ke pantai asuhan dan membawa Bara tinggal bersamanya.Maafin papah, Bara. Lirih Vito mencoba untuk meminta maaf pada Bara, namun putra semata wayangnya ini masih menolak untuk memaafkannya setelah apa yang ia lakukan padanya.Papah hanya ingin menjenguk mu,Tidak perlu kamu menjenguk ku. Pulang saja dan urus istri muda mu,Kamu gak perlu mengkhawatirkan ku, karena aku punya Gita yang menyayangi ku dengan tulus, Bara menggenggam tangan Gita dihadapan papahnya dan menunjukkan padanya bahwa Gita adalah orang yang paling berharga untuknya.Dan aku mau kamu pergi,Vito akhirnya menghela nafas lalu membalikkan tubuhnya untuk mengundurkan diri. Vito menutup pintu kamar rawat putra semata wayangnya dan melihat Bara di kaca pintu.Bara menatap Gita dengan rahang yang mengeras. Kenapa ngadu lu, Gi?Gue gak ngadu, cuman bokap lu yang terus paksa gue, Bar.Bokap lu liat status gue di What's App dan di situ gue ucapin gws buat lu,Kan gue sudah bilang untuk hapus nomornya, lu aja yang terlalu batu,Maaf, Bar.Gue benci liat pria banjingan itu! karena dia nyokap gue stres sampe akhirnya meninggal dunia. Nyokap gue sakit hati saat liat dia pulang dengan membawa cewek lain ke kamarnya. Bara menceritakan masa lalunya. Gita memeluknya dan mengusap punggungnya untuk bersabar dan tidak untuk meneruskannya lagi.Gue benci dia, Gi. Dia bajingan, Bara menangis di bahunya hingga baju Gita basah karena terkena air matanya.Bara mendorong tubuh Gita. Lu gak bakal ninggalin gue kan, Gi?Gita menggelengkan kepalanya, gue sayang banget sama elu, Bar. Walaupun lu sering main tangan dan main cewek, gue gak pernah marah sama elu,Setelah kita lulus kuliah, gue mau lamar elu, Gi.Lu bener mau nikahin gue, Bar?Ya. Dinikahinlah kalo elu hamil, Bara justru mulai bercanda di tengah obrolan mereka yang mulai serius. Sudah menjadi kebiasaan Bara mengalikan kesedihannya dengan bercanda dengan Gita.Ih. Suka banget deh bercanda,Gita terdiam sejenak dan kemudian mengusap sisa air mata Bara. selama dua tahun kita pacaran gue baru kali ini liat lu nangis, Bar.Apasin lu.Tapi lu gak rekam gue kan?Maunya sih gitu tapi gue lupa,Untung aja otak lu ini lemot, Bara menyentil kepala Gita bukannya marah Gita justru tersenyum melihat Bara kembali lagi menjahilinya.Gita tahu jadi bahwa Bara tidak mudah melupakan masa lalunya karena masa lalu yang kelam itu membuat Bara jadi nakal dan susah di atur tapi ia tahu jika Bara punya hati yang besar dan juga tulus. Hanya ia saja yang tahu sisi baik dari Bara yang tidak pernah ia tunjukkan pada teman-temannya.Bar? panggil Gita mengahlikan mata Bara dari layar Tv.Ada apa?Andai kata kalo kita putus lu kaya mana? tanya Gita sedikit ragu mengatakan itu, ia takut membuat Bara marah karena pertanyaan itu.Gue bakal bunuh diri dan nyusul mamah, jedahnya.Karena untuk apa gue hidup kalo lu gak ada di samping gue, cuma elu penyemangat gue kalo bukan karena elu mungkin, gue sudah jadi bandar narkoba,Please jangan pernah tinggalin gue karena elu adalah cewek pertama yang bener-bener gue sayang, cuma elu yang bikin gue hidup,Please stay with, Gi.Hati Gita menjadi menghangat saat mendengar kata-kata romantis dari Bara, baru kali ini Bara bicara padanya dari hati ke hati.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan